Ian Jakoz Anggap Lacak Fenomena Luar Biasa

Berita ini dirilis, Sabtu, 20 Mei 2017

JAMBI - Ibarat mengangkat batang yang terendam, sesuatu yang sudah lama tapi seperti tidak tampak di permukaan. Ungkapan tersebut dikatakan oleh Ian Jakoz sosok pemilik dari Jakoz Provinsi Jambi.

Ian mengatakan, dengan adanya lacak yang saat ini di pakai oleh tokoh Provinsi Jambi menjadi pancingan untuk masyarakat Jambi agar mengetahui Jambi punya budaya ikat kepala seperti di Bali atau di Pulau Jawa.

"Saya lihat lacak adalah fenomena yang diangkat oleh Gubernur kita Zumi Zola seperti mengangkat batang yang terendam, sesuatu yang sebenarnya sudah ada lama tapi seperti tidak tampak di permukaan kecuali hanya pada kondisi tertentu seperti acara adat, serimonial tertentu dan budaya lainnya," kata Ian saat di Konfirmasi melalui telepon, Sabtu (19/5/2017).

Menurut Ian, walaupun secara umum lacak bersisian dengan budaya Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Riau bahkan sampai ke Semenanjung Negara Malaysia. Dirinya percaya lacak Jambi mempunyai ciri khas tersendiri.

"Jambi ternyata punya identitas mempopulerkan dengan batik Jambi, punya identitas dengan batik khas Jambi yang tidak dimiliki wilayah lain walaupun dari bentuk dan tekstur lacak lebih kurang sama dengan wilayah lain di Sumatera," ungkap Ian.

Terlepas dari adanya kontroversial yang selama ini beredar. Ian menganggap lacak merupakan suatu yang positif, langkah Zola membudayakan lacak merupakan suatu tindakan agar ramai-ramai bangga pakai lacak di semua kalangan.

Ian mengatakan, fenomena lacak harus disyukuri, karena dapat membantu perekonomian para pengrajin terlebih saat ada acara berskala nasional di Provinsi Jambi beberapa waktu yang lalu.

"Memang kita butuh orang yang memulai karena mungkin orang umum yang pakai lacak terlihat aneh tapi kalau tokoh yang membuat gerakan akhirnya akan ditiru oleh masyarakatnya," tutur ian.

Ian berucap pihak lembaga adat Kota/Kabupaten dan Provinsi perlu mendudukkan pemakaian lacak dengan bentuk dan tekstur yang disesuaikan dengan acara resmi dan kegiatan sehari-hari. Dirinya menyebutkan harus ada singkronisasi agar penjual tidak terjadi kesalahan.

"Jadi semua bertalian tidak berjalan sendiri dan tidak disalahkan, karena salah pakai harusnya untuk seremonial malah dipakai umum, menurut saya pemerintah dan lembaga adat yang punya peranan penting, sehingga kita di masyarakat tunduk pada aturan adat yang berlaku di provinsi Jambi," tuturnya.

Selanjutnya ian mengatakan, dirinya setuju lacak dipakai masyarakat. Sehingga masyarakat memiliki kebanggaan tersendiri kepada Provinsi Jambi.

"Masyarakat yang besar adalah masyarakat yang menghargai budaya dan sejarah sendiri, kalau bukan kita siapa lagi terlebih lagi bagi anak muda," ungkap Ian. (rin)

Sumber: http://beritajambi.co/read/2017/05/21/1581/ian-jakoz-anggap-lacak-fenomena-luar-biasa

Komentar