Naga di perut batanghari

Pernah mendengar kisah seekor naga terbaring di dasar sungai batanghari? Katanya, yang memiliki tubuh panjaaang banget.? Terbentang dari hulu sungai bermula dari wilayah sumatera barat dan berakhir serta bercabang di Muara Sabak dan Nipahpanjang kemudian finish di Selat berhala.

Konon, kata para sesepuh, dan terakhir sang nenek pernah menyampaikan ini naga telah banyak menelan korban. Percaya atau tidak terserah kanti, namanya juga gosip. Mungkin sejak jaman dulu nenek moyang kita sudah hobi menggosip walaupun ga pernah nonton teve. Yang kemudian di wariskan kepada cicit-cicitnya yang polos dan lugu.

Seorang bapak pernah cerita kepada penulis, dulu sekali, batanghari tidaklah selebar sekarang. Masih asri dan airnya tenang walaupun tetap dalam. Kakeknya pernah berperahu, dari Desa Sungai Duren (masuk kawasan Jaluko) ke desa seberang.

Dimalam yang dingin, angin tenang, cuaca terang benderang bertabur bintang. ia mengayuh perahu sendirian. Sesaat kemudian, tiba-tiba entah kenapa, ia mendapati dirinya didalam seperti sebuah gua yang panjang. Si kakek takut dan ia menenangkan diri dengan membaca…mantra? Bukan. Ia membaca ayat-ayat suci yang ia hafal, dan sesaat kemudian.. the hero is win! Yap, ia berhasil keluar dari lorong maut. Orang-orang kampung ketika mendengar ceritanya berujur, ia baru saja masuk kedalam mulut naga penunggu sungai batanghari.

Yah anggap saja itu sebagai pengantar tidur bagi budak-budak yang belum mau tidur juga.

Setahu penulis, Batanghari memang menyimpan misteri dan harta karun. Contohnya, kanti bisa melihat seonggok replika pesawat terbang Catalina ‘tempoe doeloe’, hang out di Museum Perjuangan Rakyat Jambi. Pesawat tersebut menurut sumber, pernah disewa oleh Dewan Pertahanan Jambi dari penerbang RAAF (Royal Australian Air Force) yang bernama Mr. Cobley.

Ckk…ckkk…jaman dulu ternyata kita sudah kaya, bukan?. Tepatnya di pertigaan antara Murni-Broni-Tower PDAM lama. Tuh pesawat jadul banget, tapi tetap keren. Setidaknya buat anak kecil usia 2 tahunan sambil teriak HISTERIS, ‘pa..pa..ada pecawat..pecawat, pa!!.

Komentar